Mengatasi Kecemasan Saat Mengemudi

Setiap pengemudi berpeluang mengalami “Panic Attack” atau tiba-tiba diserang rasa panik secara berlebihan. Untuk mengatasi kecemasan saat mengemudi tersebut tergantung dari situasi yang sedang dihadapi. 

Meskipun serangan panik tersebut tidak bisa cegah, namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa panik yang berlebihan tersebut. Berikut penjelasannya.  

Begini Cara Aman Mengatasi Kecemasan Saat Mengemudi

Sebagai informasi, timbulnya rasa panik tersebut bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kondisi jalan raya yang macet parah, pikiran yang tidak tenang, dan lain sebagainya. 

Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika Panic Attack datang saat berkendara, berikut cara yang ampuh untuk mengatasi munculnya kecemasan secara berlebihan. 

• Kenali Penyebabnya

Ciri-ciri munculnya gejala panik diantaranya adalah nafas menjadi tidak teratur, keluar keringat dingin secara berlebihan, degup jantung yang berpacu dengan kencang, dan lain sebagainya. 

Dengan mengenali penyebab munculnya rasa panik tersebut akan memudahkan Anda untuk mencari solusinya. Misalnya, akibat trauma kecelakaan di masa lampau atau terjebak macet dalam waktu yang lama. 

Contoh kasus, Anda panik jika berada di tengah kondisi jalanan yang macet. Ketika gejala panik itu muncul karena fobia kemacetan, maka solusi terbaik adalah mencari rute yang “aman” bagi Anda sebelum berkendara. 

• Segera Menepi

Serangan panik yang muncul secara tiba-tiba bisa membuat konsentrasi Anda buyar. Untuk itu, jika gejalanya mulai muncul saat berkendara, segeralah menepi ke bahu jalan atau mencari tempat yang aman untuk berhenti. 

Jika tidak bisa menepi, tetap lanjutkan mengemudi namun harus hati-hati sampai ada peluang untuk menepi. 

• Kendalikan Pikiran

Cara berikutnya adalah dengan mencoba mengendalikan pikiran agar serangan rasa cemas tersebut tidak semakin meningkat. Hanya saja, butuh latihan secara intens agar bisa mengatasi rasa panik yang berlebihan tersebut.

Freepik.com

• Mengalihkan Perhatian

Jika belum mampu untuk mengendalikan pikiran, Anda bisa melakukan cara lainnya yaitu dengan mengalihkan perhatian ke hal-hal yang positif. 

Misalnya saja dengan mendengarkan musik, bernyanyi, atau menyuarakan kata-kata positif yang menenangkan. 

• Melakukan Peregangan

Anda bisa mengatasi kecemasan saat mengemudi dengan melakukan peregangan. Mulailah dari meregangkan otot tangan, bahu, kepala, kaki, dan bagian tubuh lainnya. 

Saat istirahat setelah peregangan, lakukan teknik pernafasan sampai rasa cemas dan panik mereda. Cara ini juga ampuh untuk mengatasi kondisi tubuh yang terlalu tegang sehingga sulit untuk mencerna informasi yang masuk ke otak.  

• Meditasi Sejenak

Selain melakukan peregangan, Anda juga bisa mengurangi rasa cemas yang berlebihan dengan meditasi. Gunakan teknik meditasi seperti yoga sambil mengendalikan emosi serta berusaha berpikir secara positif. 

• Mempelajari Defensive Driving

Selain meditasi, Anda juga bisa mengikuti pelatihan Defensive Driving, merupakan perilaku dari pengendara yang lebih mengutamakan kewaspadaan akan keselamatan diri sendiri dan juga orang lain.  

• Menciptakan Suasana Menyenangkan 

Salah satu cara untuk mengatasi kecemasan yang muncul saat berkendara adalah dengan menciptakan suasana yang membuat Anda senang. Misalnya, dengan menambahkan aksesoris yang imut dan cantik, atau dengan mendengarkan lagu favorit selama perjalanan. Selain itu, Anda pun bisa menambahkan pengharum ruangan atau diffuser dengan aroma terapi yang harum dan menenangkan. 

• Tetap Mengemudi

Cara terakhir untuk mengatasi kecemasan ketika berkendara adalah dengan tetap mengemudi, namun usahakan untuk berada pada jalur yang benar serta dengan kecepatan yang aman. 

Jika masih merasa cemas, sebaiknya hindari menyetir sendirian dan jika terpaksa harus berkendara, mintalah teman atau saudara untuk menemani perjalanan Anda. 

Itulah berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kecemasan saat mengemudi. Jika telah menerapkan semua tips tersebut dan masih merasa cemas, ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter ahli agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.